Wisata Ziarah Di Makam Gus Dur
Abstract
Wisata religi merupakan salah satu andalan produk wisata Jatim. Di Jatim, yang merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU), wisata religi di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, menjadi ikon sekaligus pusat tujuan peziarah. Uniknya, pemakaman di Ponpes Tebuireng, dengan tiga tokoh ulama terkemuka sekaligus pahlawan nasional, KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan putranya, KH. Abdurrahman Wahid, semakin menggeliat dan dikenal luas sebagai tujuan wisata ziarah pasca dimakamkannya Presiden RI ke-5, Gus Dur, di sana. Singkatnya, wisata ziarah di makam area dalam Ponpes Tebuireng ini memiliki ikon Gus Dur.
Sebagai tujuan wisata ziarah, para peziarah yang tidak hanya umat beragama Islam, tetapi juga wisatawan umum lintas agama, sebagaimana kisah hidup Gus Dur yang dikenal pula sebagai tokoh utama dan simbol perdamaian di tengah keberagaman, destinasi wisata ziarah di makam Gus Dur menjadi ikon wisata ziarah di Jatim melengkapi makam Walilimo. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi wisata ziarah di makam Gus Dur.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memberikan referensi akademis untuk mengelola Ponpes Tebuireng beserta aset ketokohan bangsa dalam diri para ulama NU yang dimakamkan di dalamnya. Penelitian wisata ziarah ini juga menjadi wahana untuk mengevaluasi pengelolaan para peziarah, sekaligus memperbaiki aspek-aspek kritis yang dibutuhkan para peziarah dalam ritual peziarahan mereka. Di masa depan, ziarah makam Gus Dur dan para ulama NU di area Ponpes Tebuireng, termasuk Ponpes Tebuireng itu sendiri, diharapkan menjadi ikon destinasi wisata religi di Nusantara.