STUDI DAK KEPARIWISATAAN SEBAGAI POTENSI PENDANAAN SUSTAINABLE TOURISM

Abstract

Tourism sector is considered to have a very important role in order to increasing the national income, as well as to leveraging people welfare on the local area. Unfortunately, tourism is also considered as one sector that have a very large environmental damage, associated with the development of a variety of basic infrastructure such as resorts, hotels and roads. Therefore, the trend of future tourism development is sustainable tourism. The problem is, sustainable tourism in various regions always bumping to the funding issue. Therefore, by using descriptive analysis of regulation, the potential of the Special Allocation Fund (DAK) more in-depth analysis as well drafted policy recommendations related to the preparation of DAK of Tourism as one of the sources of funding sustainable tourism in the region in the future.

Sektor pariwisata selama ini dianggap memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan devisa nasional, sekaligus menyejahterakan masyarakat di daerah. Sayangnya, pariwisata juga dianggap sebagai salah satu sektor yang menyumbang kerusakan lingkungan yang sangat besar terkait dengan upaya pembangunan berbagai infrastruktur dasar seperti resort, hotel dan jalan. Karenanya, tren pengembangan pariwisata ke depan adalah pariwisata yang sadar lingkungan (sustainable tourism). Permasalahannya, sustainable tourism di berbagai daerah selelu terbentur kepada persoalan pendanaan. Karenanya, dengan menggunakan metode analisis deskriptif regulasi, potensi Dana Alokasi Khusus (DAK) dianalisis lebih mendalam sekaligus disusun rekomendasi kebijakan terkait penyusuna DAK Kepariwisataan sebagai salah satu sumber pendanaan sustainable tourism di daerah ke depannya.

References

o Bahl, Roy W. (1999) ”Fiscal decentralization as developmental policy” Public Budgeting & Finance Vol 19.

o Bahl, Roy W. And J. Linn (1994) ”Fiscal decentralization and intergovernmental transfers in less developed countries” Publised: The Journal of Federalism Vol 24 Winter.

o Bahl, Roy W. And J. Linn (1992) ”Urban Public Finance in Developing Countries New York: Oxford University Press”

o Bahl, Roy W. And S. Nath (1986) ”Public expenditure decentralization in developing countries”” Environment and Planning C: Government and Policy Vol 4

o Oates, Wallace (1999) ”An Essay on Fiscal Federalism” Journal of Economic Literature Vol 37

o Oates, Wallace (1985) ”Searching for Leviathan: An Empirical Study” The American Economic Review Vol 75 No 4

o Prud’homme, Remy (1990) ”Decentralization of Expenditure or Taxes: The Case of France” Decentralization, Local Governments, and markets ed Bennett Oxford: Claredon Press

o Shadbegian, Ronald J. (1999) ”Fiscal federalism, collusion, and government size: Evidence from the States” Public Finance Review vol 27

o Sidik, Machfud, ”Prinsip dan Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal di Berbagai Negara” dalam Bunga Rampai Desentralisasi Fiskal, Ditjen PKPD Jakarta 2004.

o Akai, N., and Sakata M., 2002, Fiscal Decentralization Contributes to Economic Growth: Evidence from State-Level Cross Section Data for the United States, Journal of Urban Economics, LII:93-108.

o Ani, Ni Luh Nana Putri, dan Dwirandra, A.A.N.B., 2014, Pengaruh Kinerja Keuangan Daerah pada Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan Kabupaten dan Kota, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3:481-497, ISSN: 2302-8556.

o Aziz Abdul, Analisis Kausalitas Pengeluaran Pemerintah Pada APBN dan Kinerja Sektor Pariwisata Di Indonesia Serta Dampak Ekonomi Turunannya, Jurnal Kepariwisataan Indonesia, Vol. 6. No. 4, Desember 2011.

o Halim, A., 2001, Bunga Rampai : Manajemen Keuangan Daerah, Edisi Pertama, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

o Lundberg, Donald E, Stavenga, Mink H dan M. Krishnamoorthy, Ekonomi Pariwisata, PT Gramedia, Jakarta: 1997 (terjemahan); Monkam Nara, 2012, “Fiscal Decentralization and Local Taxation,” presentasi Training on Fiscal Decentralization and Local Taxation, African Tax Institute, University of Pretoria, South Africa.

o Rondinelli, DA and Cheema G Shabbir, 1983, ”Decentralization in Developing Countries: A Review of Recent Experiences,” World Bank Staff Working Papers, Spillane, James J, Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya, Penerbit Kanisius, Yogyakarta: 1987

o Widiastuti, Ni Komang, 2013, Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali, E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Volume 2 No. 5 Tahun 2013, ISSN Online : 2337-3067.

o Renstra 2012-2014 Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata yang diterbitkan tahun 2012 United Nation World Tourism Organization (UNWTO) (http://media.unwto.org/en/content/understanding-tourism-basic-glossary) diakses Juli 2014

o Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah


o ...................,Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

o ...................,Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

o ...................,Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

o ...................,Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Published
2014-11-01
How to Cite
. STUDI DAK KEPARIWISATAAN SEBAGAI POTENSI PENDANAAN SUSTAINABLE TOURISM. Jurnal Ilmiah Pariwisata, [S.l.], v. 19, n. 3, p. 210 - 228, nov. 2014. ISSN 2599-0209. Available at: <https://jurnalpariwisata.iptrisakti.ac.id/index.php/JIP/article/view/12>. Date accessed: 24 nov. 2024.
Section
Article

Keywords

Sustainable Tourism, Speciffic Allocation Fund (DAK) , Speciffic allocation Fund for Tourism