MONITORING PERTUMBUHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SOUVENIR BAHAN DASAR KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PRODUK PARIWISATA SULAWESI UTARA
Abstract
Coconut-based material for various home industries in North Sulawesi has made a contribution and become a source of income for local community such as furniture, copra, coconut oil, delicated coconut, various cakes and handicrafts. This study is aimed to evaluate and monitor the growths and product quality of handicraft made of coconut wood and sheel that has been produced by local community in the handicraft centers. The souvenirs with a characteristic or symbol representing the local characteristics of North Sulawesi is taken into consideration to give values to the visitors so that they can prove to their families, relatives, and friends that they really visited the place. This study employed interviews, on-site observation and FGD (Focus Group Discussion). The research identified constraints, problems and challenges encountered by craftsmen and souvenir business operators. Thus, souvenir models and design as a supporting tourism product in North Sulawesi need to be improved in terms marketability, competitiveness and of uniqueness with its local characteristic of North Sulawesi.
Bahan mentah industri rumah tangga dari bahan dasar kelapa di Sulawesi Utara telah memberikan kontribusi dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat lokal seperti mebel, kopra, minyak kelapa, bungkil kopra kelapa, berbagai macam penganan serta kerajinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kualitas produk kerajinan yang terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat setempat di pusat-pusat kerajinan. Souvenir dengan karakteristik atau simbol yang mewakili karakteristik lokal dari Sulawesi Utara menjadi perhatian untuk memberikan nilai kepada para pengunjung sehingga mereka dapat membuktikan kepada keluarga, kerabat, dan teman-teman mereka bahwa mereka benar-benar mengunjungi daerah ini. Metode penelitian yang digunakan adalahwawancara, observasi lapangan dan FGD (Focus Group Discussion).Melalui penelitian ini teridentifikasi kendala, masalah dan tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin dan pelaku usaha souvenir. Dengan demikian, model souvenir dan desain sebagai produk pariwisata yang mendukung di Sulawesi Utara perlu ditingkatkan dalam hal pemasaran, daya saing dan keunikan dengan ciri khas lokal dari Sulawesi Utara.
References
Kuntel, Y., (2012)., Kontribusi Ekspor Produk Turunan Kelapa Terhadap Total Ekspor di Provinsi Sulawesi Utara, COSOS, Vol 1 (1)
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009)., Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta.
Setyamidjaja, D. (1984). Bertanam Kelapa. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Stanton, W. J,, (2006)., Fundamental of Marketing, International Book, Company, Singapura.
Tarigan, D.D. (2005). Diversifikasi usahatani kelapa sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani. Perspektif 4 (2) Desember : 64-70.
Tatengkeng, H., (2011).Produk Turunan Kepala Sulut Masih Terbatas. http://www.palakat.com/news/read/6768-produk-turunan-kelapa-sulutmasih-terbatas.html, diakses 16 Maret 2014.
The Collins Cobuild Dictionary (Webster English Dictionary)., (2009)
Tjiptono,F., (2005). Pemasaran Jasa. Edisi 1. Bayumedia Publishing,Malang.
Wearing, Stephen & McLean Joanne, 1998, “Developing Ecotourism ; A Community based Approach”, HM Leisure Planning Pty Ltd, Williamstown Victoria, Australia.
Xin-ting, W., (2004), A Study of Design for Enhancing the Value of Tourism, Journal of Nanchang University(Social Science), Volume 3.
Xue-ling, M., (2004), Tourism Merchandise and Souvenirs: Discussion on the Conceptual Definitions and Local Features, Tourism Tribune, Vol. 1.